. Makalah Pengamatan Pertumbuhan Jagung ~ Make a Wonderfull Life

Senin, 01 September 2014

Makalah Pengamatan Pertumbuhan Jagung

Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas kami ucakan kepada Allah STW, yang karena bimbingan-Nya maka kami bisa menyelesaikan sebuah  berjudul “Inovasi Pengolahan Biji Jagung”
Laporan ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua


Batang, Juni 2013

Penulis

  
BAB I
Pendahuluan

I.          Latar  Belakang

Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan,bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Jagung diketahui berasal dari Meksiko. Bangsa Olmek dan Maya diketahui sudah membudidayakan di seantero Amerika Tengah sejak 10.000 tahun yang lalu dan mengenal berbagai teknik pengolahan hasil.
Jagung merupakan tanaman semusim. Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian 1 m sampai 3 m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun ada yang dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Sebagai anggota monokotil, jagung berakar serabut yang dapat mencapai kedalaman 80 cm meskipun sebagian besar berada pada kisaran 20 cm. Tanaman yang sudah cukup dewasa memunculkan akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Daun jagung merupakan daun sempurna, memiliki pelepah, tangkai, dan helai daun. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat lidah-lidah (ligula). Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. 
Jagung dapat dibudidayakan secara individual maupun massal. Jenis dan varietas jagung mempengaruhi cara pembudidayaan jagung.

II.          Tujuan Penelitian
Mengamati tahapan pertumbuhan dan perkembangan jagung.

III.       Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan agar kita dapat mengetahui tahapan-tahapan yang terjadi pada jagung yang sedang tumbuh.




BAB II

Isi

I.             Cara Budidaya
Sebelum menanam jagung, harap perhatikan lokasi untuk menanam jagung, agar nantinya menghasilkan produksi yang maksimal. Tanaman jagung sangat memerlukan cahaya matahari, karena memiliki tingkat fotosintesis yang cukup tinggi. Oleh karena itu lokasi yang baik untuk budidaya tanaman jagung adalah areal yang terbuka berupa sawah atau ladang. Selain itu sebaiknya area untuk menanam jagung tidak terdapat genangan air, namun memiliki kadar air yang cukup.
Pada dasarnya semua jenis tanah dapat ditumbuhi oleh tanaman jagung, namun sifat tanah yang paling baik untuk jagung adalah yang drainasenya lancar, subur dengan humus dan mempunyai pupuk yang cukup untuk persediaan tumbuh tanaman jagung.
Iklim suatu daerah juga turut berperan dalam menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Iklim yang tidak mendukung, misalnya banyak hujan badai dan angin ribut, akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman jagung.
Tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik dan berkualitas pada daerah yang beriklim sejuk yaitu 50 derajat LU sampai 40 derajat LS dengan ketinggian sampai 3000 meter dari permukaan laut.
Derajat keasaman tanah juga berpengaruh dalam pertumbuhan jagung, derajat keasaman tanah dipengaruhi oleh banyaknya kandungan unsur kimia dalam tanah serta kadar air dalam tanah tersebut.
Sebaliknya tanah yang kering berkapur dengan kadar air yang sedikit akan lebih bersifat basa. Untuk tanaman jagung sebenarnya mampu beradaptasi pada lingkungan dengan derajat keasaman antara 5,5 sampai 7.
Tanaman jagung memerlukan air terutama untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan. Jadi sebaiknya penanaman jagung diawali pada saat musim hujan mulai tiba. Karena pada saat musim hujan tanah dalam keadaan lembab sehingga tanaman tidak kekurangan air dan proses fotosintesis yang dilakukan untuk beraktifitas dan berproduksi bisa berjalan dengan baik.
Intensitas cahaya yang banyak dan cukup sangat dibutuhkan untuk berfotosintesis, selain itu juga untuk berproduksi, karena tanpa intensitas cahaya yang cukup, bunga tidak dapat menjadi buah.
Suhu yang paling baik untuk pertumbuhan jagung adalah antara 21-30 derajat celcius. Sedangkan untuk proses perkecambahan jagung, yang paling tepat adalah antara suhu 21-27 derajat celcius.
Pada saat penanaman tanah harus cukup lembab tetapi tidak becek. Jarak tanaman harus diusahakan teratur agar ruang tumbuh tanaman seragam dan pemeliharaan tanaman mudah. Beberapa varietas mempunyai populasi optimum yang berbeda. Populasi optimum dari beberapa varietas yang telah beredar dipasaran sekitar 50.000 tanaman/ha Jagung dapat ditanam dengan menggunakan jarak tanam 100 cm x 40 cm dengan dua tanaman perlubang atau 100 cm x 20 cm dengan satu tanaman perlubang atau 75 cm x 25 cm dengan satu tanaman perlubang. Lubang dibuat sedalam 3-5 cm menggunkan tugal, setiap lubang diisi 2-3 biji jagung kemudian lubang ditutup dengan tanah. 
Tindakan pemeliharaan yang dilakukan antara lain penyulaman, penjarangan, penyiangan, pembubuan dan pemangkasan daun. Penyulaman dapat dilakukan dengan penyulaman bibit sekitar 1 minggu. Penjarangan tanaman dilakukan 2-3 minggu setelah tanam. Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam dan harus dijaga jangan sampai menganggu atau merusak akar tanaman. Penyiangan kedua dilakukan sekaligus dengan pembubuan pada waktu pemupukan kedua. Pembubuan selain untuk memperkokoh batang juga untuk memperbaiki drainase dan mempermudah pengairan.  Tanaman yang sehat dan tegap terus di pelihara sehingga diperoleh populasi tanaman yang diinginkan.
Waktu panen jagung di pengaruhi oleh jenis varietas yang ditanam, ketinggian lahan, cuaca dan derajat masak. Umur panen jagung umumnya sudah cukup masak dan siap dipanen pada umur 7 minggu setelah berbunga. 

Pemanenan dilakukan apabila jagung cukup tua yaitu bila kulit jagung sudah kuning. Pemeriksaan dikebun dapat dilakukan dengan menekankan kuku ibu jari pada bijinya, bila tidak membekas jagung dapat segera dipanen. 

Jagung yang dipanen prematur butirannya keriput dan setelah dikeringkan akan menghasilkan butir pecah atau butirnya rusak setelah proses pemipilan. Apabila dipanen lewat waktunya juga akan banyak butiran jagung yang rusak. Pemanenan sebaiknya dilakukan saat tidak turun hujan sehingga pengeringan dapat segera dilakukan. Umumya jagung dipanen dalam keadaan tongkol berkelobot (berkulit).


II.                Pengamatan

Tanaman jagung yang ada di pekarangan sekolah kami ambil sebagai subjek pengamatan. Setidaknya ada 3 tanaman jagung yang kami jadikan sampel. Pengamatan ini kami lakukan dalam jangka waktu 3 bulan. Subjek diberi perlakuan yang sama, yaitu penyiraman 2 kali seminggu setiap pagi hari dan ditanam di tempat yang terkena sinar matahri langsung. Setelah 3 bulan kami mendapatkan beberapa data mengenai kondisi tanaman selama pengamatan. Data-data ini kami sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

·         Sampel 1
Minggu
Tinggi Tanaman
Jumlah Daun
Keterangan
1
-
-
Penanaman
2
5 cm
2 buah
-
3
11 cm
5 buah
-
4
23 cm
7 buah
-
5
37 cm
10 buah
-
6
51 cm
11 buah
-
7
70 cm
12 buah
Muncul bunga
8
93 cm
12 buah
-
9
118 cm
12 buah
Penyerbukan manual
10
138 cm
13 buah
Buah keluar
11
151 cm
13 buah
-
12
167 cm
13 buah
Pemanenan


·         Sampel 2


Minggu
Tinggi Tanaman
Jumlah Daun
Keterangan
1
-
-
Penanaman
2
4 cm
1 buah
-
3
16 cm
3 buah
-
4
31 cm
5 buah
-
5
49 cm
8 buah
-
6
62 cm
8 buah
-
7
74 cm
10 buah
Muncul bunga
8
86 cm
10 buah
-
9
101 cm
11 buah
Penyerbukan manual
10
121 cm
11 buah
Muncul buah
11
134 cm
12 buah
-
12
150 cm
12 buah
Pemanenan




0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More